Isra' Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil haram di Mekah Arab saudi menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Jarak antara kedua kota tersebut kurang lebih 1239 Km. Pada waktu itu akses satu satunya adalah dengan perjalanan menggunakan unta atau jalan kaki yang ditempuh sekitar 1 bulan. Namun Baginda Rasulullah dapat menyelesaikan perjalanan itu dalam waktu satu malam. Keajaiban tidak hanya berakhir disitu saja kemusian Rasulullah SAW naik ke langit dari tingkat satu sampai tingkat ke 7 dilanjutkan ke Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT.
Titik pokok dari peristiwa tersebut adalah ketika Nabi Muhammad bertemu dengan Allah kemudian mendapatkan perintah tentang ketetapan Shalat 5 waktu. Jadi shalat yang umat Islam lakukan saat ini merupakan perintah suci yang datangnya dari Allah SWT secara langsung.
Peringatan Isra' Mi'raj dapat dijadikan sebuah perenungan bagi umat islam yang masih belum mengerjakan shalat lima waktu secara penuh. Ataupun sudah mengerjakan shalat namun belum bisa menjiwai makna dari shalat tersebut. Apalah arti sebuah peringatan kalau hanya mengambil abu sejarah bukan api/semangat dari perjuangan tersebut. Niscaya peringatan hanya sampai pada kulitnya saja belum sampai isinya.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa shalat merupakan tiang agama, apabila pilarnya roboh maka bangunan keagamaanya juga akan roboh. Shalat juga sarana kita mengadu dan memohon kepada Dzat yang Maha Mengatur agar memudahkan urusan yang kita kerjakan.
Momentum Isra' Mi'raj ini menjadi titik tolak kita untuk menjadi hamba agar mau meningkatkan kualitas shalatnya. Serta hamba yang memperbanyak amal untuk memasuki bulan ramadhan. (Mam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar