Assalamualaikum Wr.Wb.
Tulisan ini saya buat tanpa ada maksud apapun, semata hanya ingin berbagi kepada pembaca tentang pengalaman yang saya alami sebelumnya. Sekali lagi tulisan ini bukan bermaksud untuk mengguruhi pembaca jika pembaca memiliki pendapat maupun pandangan lain dalam bahasan ini kita bisa sharing dan bertukar pikiran di kolom komentar. Bagi saya pribadi motivasi dalam menulis ini terinspirasi dari sebuah hadist Rasululloh "Sampaikanlah walau satu ayat" dan disini saya mencoba menyampaikan pendapat yang saya miliki. Bukanlah orang yang paling baik adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain ?
Masa kanak-kanak adalah masa emas dalam perkembangan sebagai manusia. Pada masa ini adalah puncak dari rasa kuriusitas terhadap ilmu pengetahuan dan masa pertumbuhan yang pesat baik secara fisik maupun mental.
Pemupukan karakter yang tepat serta disertai transfer ilmu pengetahuan yang optimal maka akan menjadikan anak tersebut benar benar berkualitas baik secara akademik maupun bersikap. Namun sebaliknya apabila pada masa itu diisi oleh input yang kurang baik akan berpengaruh negatif pada perkembangan anak selanjutnya.
Sekolah sebagai salah satu elemen yang memiliki peran penting terhadap perkembangan anak hendaknya tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu saja, namun mengutip dari ungkapan Ki Hajar Dewantara sekolah hendaknya menjadi taman yang mengasyikan. Sehingga proses menuntut ilmu bukanklah hal yang kaku dan membosankan namun hal yang luwes dan mengasyikan.
Sekolah sebagai salah satu elemen yang memiliki peran penting terhadap perkembangan anak hendaknya tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu saja, namun mengutip dari ungkapan Ki Hajar Dewantara sekolah hendaknya menjadi taman yang mengasyikan. Sehingga proses menuntut ilmu bukanklah hal yang kaku dan membosankan namun hal yang luwes dan mengasyikan.
Mengisi atau mentrasfer ilmu kepada anak ternyata tidak seperti mengisi air didalam gelas, atau mengisi pasir pada kaleng , perlu pendekatan khusus bagi anak. setidaknya atau indikator minimal tau bagaimana mengenali karakter si anak tersebut sehingga terjalin kamunikasi yang lancar. Karena kumunikasi yang lancar itu awal dari tahapan tahapan dalam mentransfer ilmu.
Untuk seorang pendidik idealnya harus bisa memahami karakter anak didiknya. Karena dalam satu kelas itu ibarat sebuah taman yang heterogen. Terdapat berbagai macam karakter peserta didik dan latar belakangnya. Tentu dalam proses belajar mengajar tidak dapat disamaratakan antara anak satu dengan yang lainya. Ada anak yang bersifat seperti bunga putri malu yang suka bersembunyi ketika ditanya, ada anak yang bersifat seperti bunga matahari yang menerima sesuatu secara leterlek dari gurunya ataupun yang bersifat seperti bunga mawar merah yang menonjol dari anak didik lainya. Pendidik harus bisa memposisikan mereka sama sehingga tidak ada rasa diskriminasi yang dialami siswa.
Dibawah ini adalah beberapa tips agar seorang pendidik bisa mentransfer ilmunya secara maksimal.
1. Menjalin komunikasi yang baik dengan peserta didik
2. Memahami karakter peserta didik
3. Tidak diskriminatif dalam memperlakukan pesertadidik
4. Bagi anak yang kurang dalam pelajaran harus mendapatkan perhatian khusus
5. Guru harus menjadi model dalam pelajaran artinya guru harus enjadi usatun hasanah atau suri tauladan yang baik dan dapat dicontoh oleh muridnya.
Tujuan dari pembelajaran saat ini mengerucut pada dua bidang yaitu Ilmu pengetahuan dan yang kedua adalah akhlak (sopan santun) anak. Mengingat moral anak saat ini dalam masa kritis dan butuh penanganan khusus baik dari guru maupun orang tua.
Mungkin itu yang bisa saya bagikan, dengan tata bahasa yang masih amburadul dengan segala keterbatasan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga tulisan yang saya buat bisa bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum wr.wb
(mam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar