Rabu, 05 Mei 2021

LAZ Keluarga Sakinah Gandeng SDN Ledokkulon 3 Menyalurkan Zakat


 Bojonegoro- Pada bulan suci ramadan tahun ini LAZ (Lembaga Amil Zakat) "Sakinah" kembali menggandeng SDN Ledokkulon 3 untuk menyalurkan paket zakat. Sebanyak 4 paket Zakat berupa sembako dan sejumlah uang tunai diberikan kepada anak yatim yang berada di sekolah tersebut. Lembaga Amil Zakat yang beralamat di Jl.Patimura Bojonegoro ini sudah 2 tahun menjalin kerjasama dengan SDN Ledokkulon 3 untuk membantu menyalurkan Zakatnya. (Mam)

Selasa, 04 Mei 2021

Peringatan Hari Pendidikan Nasional




Bojonegoro- Satuan pendidikan Sekolah Dasar SDN Ledokkulon 3 menggelar upacara  dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) pada hari selasa  (4/5/2021) . Acara dimulai pukul 08.00 WIB bertindak sebagai pembina upacara yaitu  kepala sekolah Tri Puji Winarni, S.Pd dan peserta diikuti oleh seluruh staff pengajar. Tepat Pukul 09.00 wib acara selesai dan diakhiri dengan pembacaan Doa. (Mam)

Senin, 03 Mei 2021

SMPN 6 Bojonegoro Gelar Sosialisasi PPDB di SDN Ledokkulon 3

 


Bojonegoro- Senin pagi (03/05/2021) sekitar pukul 09.30 Wib Tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN 6 Bojonegoro berkunjung ke SDN Ledokkulon 3 Kec. Bojonegoro. Pada kesempatan itu Siti Marfu'ah S.Pd selaku ketua Tim menyampaikan bahwa PPDB tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2021 dilaksanakan secara online penuh. Ada 3 jalur pendaftaran yang dapat dipilih yaitu jalur Afirmasi, Zonasi, dan Pindah Tugas orang tua. Jalur tersebut sesuai dengan kriteria siswa masing masing. Selain itu yang perlu diperhatikan untuk calon pendaftar adalah tentang titik koordinat rumah yang harus akurat agar pada saat pendaftaran berkas bisa disetujui.  Sedangkan untuk waktu pendaftaran masih menunggu informasi Dinas Pendidikan. "kalau untuk kapan waktu pendaftaran nunggu info dari Dinas dulu ya" ujarnya.

Sebagai penutup acara tersebut Tim PPDB SMPN 6 memberikan cindera mata sebagai tanda kerjasama antar sekolah. (mam)


Sabtu, 01 Mei 2021

Menjaga Asa Ki Hajar Dewantara

 

Setiap tanggal 2 mei diperingati Hari Pendidikan Nasional bagi warga Indonesia. Hal tersebut tentunya tak lepas dari sejarah panjang Ki Hajar Dewantara untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Selanjutnya hari kelahiran beliau inilah ditetapkan pemerintah sebagai Hari Pendidikan Nasional yang kita peringati sampai saat ini.

Menengok perjuangan Ki Hajar pada waktu itu secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat penting guna merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan  penjajah. Maka beliau pada tahun 1922 mendirikan Taman Siswa sebagai wadah pendidikan bagi kaum pribumi. Hal ini bertujuan agar bangsa ini tidak bisa dibodohi dan dipandang sebelah mata oleh kaum penjajah.

Seiring dengan waktu berjalan peringatan Hari Pendidikan Nasional dapat penulis katakan mulai meluntur dari makna yang sebenarnya. Karena hanya terhenti pada acara yang bersifat seremonial saja seperti pemasangan spanduk atau posting medsos saja. Sekalipun ada upacara peringatan tentunya hanya sebagian kecil yang mampu menangkap esensi dari peringatan tersebut.

Makna pendidikan yang  menjadi harapan Ki Hajar Dewantara  bahwa pendidikan harus dilaksanakan seutuhnya. Karena manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan untuk menciptakan karya, Rasa adalah tanggapan hati tentang suatu hal, dan Karsa adalah daya dalam jiwa yang mendorong manusia untuk berbuat. Pengembangan yang terlalu menitik beratkan pada aspek tertentu saja menghasilkan daya yang tidak seimbang. seperti kalau pendidikan hanya menitik beratkan pada intlektualitas saja akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.



Adanya pandemi covid 19 juga  "memperlambat" laju pendidikan di Indonesia bahkan disemua sektor baik afektif, kognitif maupun psikomotorik. Pendidik dan peserta didik gagap dalam menghadapi situasi seperti ini. Pembelajaran online (daring) menjadi solusi kala proses pembelajaran tidak bisa bertatap muka. Namun masalah yang serius pada kondisi ini adalah melemahnya karakter dari peserta didik yang kurangnya pengawasan baik dari pendidik maupun orang tua sehingga berbuat diluar etika.

Seperti banyak diberitakan di media masa maupun online banyak penerus bangsa yang notabenya usia sekolah terjebak  pada tindakan amoral setidaknya hate speech (ujaran kebencian) , bullying (perundungan) bahkan tak jarang sudah melangkah pergaulan bebas, miras, narkoba dan lain sebagainya. Tentunya ini akan mengecewakan Bapak Pendidikan Indonesia yang setiap tahun kita peringati kelahiranya.

Penulis berharap agar momentum Hari pendidikan Nasional dijadikan pemicu semangat untuk terus membangun generasi bangsa ini yang mempunyai kemampuan yang utuh secara intlektual dan berbudipekerti yang luhur agar dapat menjadikan Indonesia negeri yang maju serta berkepribadian mulia.

Ditulis Oleh : IMAM ZAENAL ABIDIN ( Staff pendidik SDN Ledokkulon 3)


Semarak Pentas Seni dan Bazar Siswa